Kamis, 21 Juli 2011

"EUPHORIA" BOYBAND INDONESIA

oleh : muse_sic

Bila kita membahas tentang musik pop, kita tidak dapat menjauh dari trend. Bila pasar musik sedang booming lagu-lagu bernuansa mellow, maka lahirlah lagu-lagu cinta picisan dengan irama dan melodi yang serba romantis. Namun bila pasar musik telah jenuh, maka beralihlah menuju warna musik yang baru dan menjual. Semua tergantung pada keinginan pasar.
Geliat musik komersial (baca : Pop) di tanah air kini telah beralih pada fenomena munculnya boyband-boyband baru yang meramaikan dunia musik Indonesia, serta seakan mencoba menyaingi era grup band yang hingga kini masih mendominasi.
Sejak melejitnya nama Smash sebagai ikon reinkarnasi boyband, muncul juga nama-nama boyband baru hingga muncul pula sekelompok gadis yang bergaya dan bernyanyi selayaknya boyband, 7Icon, dan seringkali disebut sebagai girlband.
Bila menilik sejarah boyband di Indonesia, terdapat sejumlah nama seperti Trio Libels, Cool Colours, Coboy, hingga M.E. yang mendominasi musik Indonesia di era 90-an.
Dalam pengamatan penulis selama ini, boyband Indonesia dari masa ke masa lebih cenderung mengutamakan segi visual daripada segi audio. Mereka lebih menonjol dari segi wajah serta dancing (performance), namun dalam segi kualitas musik seperti aransemen dan tehnik vocal hanya sedikit yang benar-benar menguasainya dengan baik.
Fenomena berkembangnya era boyband di Indonesia yang lebih menekankan pada segi penampilan visual semata, adalah sesuatu yang sedikit ganjil tapi telah menjadi sesuatu yang lumrah di dunia musik. Karena sebagai seorang (atau kelompok) yang berkarier di dunia musik, alangkah lebih baiknya bila boyband dapat menyuguhkan karya yang lebih menekankan pada nilai audio dan bukan hanya pada kekuatan visual semata. Bagaimanapun musik adalah seni pendengaran, bukan seni penglihatan.
Coba kita menilik sebuah boyband Amerika, N’Sync. Mereka dapat dijadikan acuan yang baik bagi para boyband di Indonesia maupun dunia.
N’sync tidak hanya jago bergoyang-goyang di atas panggung, tapi kekuatan vocal dari tiap personilnya pun patut diacungi jempol. Lihat saja bagaimana lagu Pop dari boyband tersebut diaransemen, mereka mengetengahkan nuansa musik dance yang kental, disisipi dengan tehnik acapella, serta diakhiri dengan tehnik beatbox dari salah seorang personil mereka, Justin Timberlake( kini ia telah bersolo karier).
Meskipun kini mereka tidak lagi terdengar,namun sepak terjang mereka setidaknya dapat dijadikan “Suri Teladan” bagi boyband masa kini.
Boyband Indonesia masa kini terkesan terlalu mengikuti gaya boyband Korea. Saya pun membayangkan, kapankah akan lahir boyband yang mempunyai karakter atau ciri khas Indonesia ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar